2 hari cukup buat keliling batam dan tanjung pinang

Mungkin hampir semua orang suka jalan2. Menikmati perjalanan, menikmati tujuan, dan merasakan indahnya pulang. Kalau ada yang tidak suka jalan2 mungkin perlu berobat ke psikiater. Eh tapi orang gila aja kerjaannya juga jalan2 kan?

Tja tja tja tja..

Trip kali ini adalah trip terpanjang selama saya menekuni hobi jalan2. Bagi saya ini cukup panjang, bagi yang lain bisa saja ini hal yang receh. Berhubung ini blog saya, jadi saya akan cerita pengalaman receh ini saja. Perjalanan di mulai dari pekanbaru, batam, bintan-tanjung pinang, balik lagi ke batam, belitung, jakarta, padang, dan kembali ke pekanbaru.

Perjalanan ini akan saya pecah menjadi beberapa bagian supaya bacanya gak kepanjangan, dan kalau bacanya per provinsi kayaknya lebih enak dan mudah2an bisa jadi referensi kengkawan yang ingin traveling ke salah satu tempat yang pernah saya kunjungi. Aye aye!

- Batam, bintan-tanjung pinang, batam: 3 hari yang melelahkan.  

Saya pernah ke batam, baca di post ini, tapi sepertinya perjalanan ke batam kali itu kurang menarik dan kurang berkesan. Yang membuatnya jadi kurang berkesan adalah karena disana ada teman, dan nginap di tempat teman. Saya pikir saya aneh. Sebagian orang berpikir bahwa numpang adalah hal keren untuk menekan biaya penginapan. Syukur2 makan juga ditanggung. Tapi bagi saya hal2 seperti itu bukan lah bagian dari perjalanan yang menarik. Kalau pun punya teman di daerah yang akan saya kunjungi saya lebih suka menjadikannya sebagai teman ngobrol aja, gak pake acara numpang nginap. Kecuali dipaksa. Ehe. Atau udah terlalu akrab pake banget. Akrab banget adalah becanda2 kasar tanpa marah.

Ini adalah pengalaman pertama saya naik pesawat. Selama ini Cuma hobi cek2 tiket di traveloka tanpa pernah beli. And finally, saya beli tiket dari pekanbaru ke batam, dan batam ke belitung di hari yang sama. Total sekitar 850rban. Hmm... ku tak tau ini murah apa mahal. Tujuan utama perjalanan saya kali ini adalah belitung. Laskar pelangi!

Dari pekanbaru ke batam jadwal keberangkatan pesawat jam 16.05 yang artinya sebagai konsumen traveloka yang baik, saya sudah hadir di bandara 100 menit sebelum keberangkatan (karena menurut traveloka harus check in minimal 90 menit sebelum keberangkatan – kenyataan di lapangan selambat lambatnya masih bisa check in 30 menit sebelum keberangkatan). Yang artinya itu saya nunggunya kelamaan. Dan hal buruk pun bertambah karena pesawatnya delay. Yang artinya saya udah nunggu dari jam 14.30 sampai jam 17.00.

ke bandara di antar oleh tim katakan putus
Pertama kalinya naik pesawat bukan hal yang memalukan, karena semua orang pernah mengalami pertama kali naik pesawat. Sepengalaman saya, terbang dengan pesawat itu bikin parno. Pas take off pesawatnya serasa nggak sanggup terbang, serasa udah di udara jatuh lagi. Pas udah stabil getaran2 (yang katanya sih) nabrak awan kayak naik mobil di jalan yang nggak rata. Landing serasa pesawatnya gak ke rem, trus nabrak deh ke bangunan. Ternyata nggak, nggak nabrak, Cuma perasaan saya saja. Parno sih, pengen teriak kayak di sinetron2 yang adegan ketabrak mobil, tapi lihat ke sekeliling orang2 pada biasa aja saya mencoba meyakinkan diri bahwa ini memang biasa saja. 

Huft.



Sampai di bandara batam, saya minta jemput adik saya yang kebetulan memang kuliah di batam.

“abang lah di bandara.. joputlah. Baok helm sekali.”

“ela samo kawan, pakai oto.”

“yo lah.”

Oh iya, perkenalkan partner saya di perjalanan ini, andi darlianto, seorang teman yang ingin ikutan. Mmm... agak agak gimana gitu, andi sama andi. 

“dak mungkin lo cewek yang baok oto beko do kan?”, kata andi. Untuk menghindari kekeliruan, nama andi darlianto saya ganti saja jadi supono. Yeah, supono, you rock.

“dak kan den lo yang baok oto beko ro, den sobut jo abang litak baok pesawat tadi kato den. Atau supir abang ko (supono) jo sughu baok a.”

Kemudian tertawa. Dan adik saya datang. dengan temannya. Pakai mobil. Gak ada basa-basi suruh bawa mobil. Sebagai laki2, kami merasa gagal karena disetirin cewek.

Dari bandara kami langsung ke kos an adik saya, pinjam motornya, helm, dan STNK.

“kau lah makan? Mo lah makan lu. Cari tompek yang mahal dikit.”, kata saya kepada sang adik.

Bagera bagera bagera bagera bagera bagera bagera bagera 

sesudah makan.....

“bayar dek ang supono”, kato den. Ehe.

“pantuk ang ma”. Supono mendongkol, tapi dibayarnya juga. daripada ditinggal, ya kan? 

Fyi, biaya makan di batam kalau dibandingkan dengan pekanbaru masih lebih murah makan di pekanbaru. Tapi ya nggak mungkin aja rasanya balik lagi ke pekanbaru buat makan.

Malam itu, sesudah makan, supono minta ditemani beli tas titipan orangtuanya. yang direkomendasikan adik saya adalah nagoya hill. Surganya emak emak kalau ke batam, katanya. Dengan bantuan google maps kami sampai ditujuan. Sampai di nagoya saya merasa kehilangan tujuan hidup. ini bukan dunia saya. Saya merasa hidup saya tidak berguna selama di nagoya waktu itu. Dan itu 2 jam. Allahu. Baru sampai udah beli oleh-oleh!

Nagoya Heel :v
Hari itu sabtu, dan otomatis malam minggu. Dan kenapa malam minggu kamar hotel penuh semua? 

KENAPA? 

Saya bertanya2 dan langsung saja berpikir yang tidak2. Oh malam minggu.. oh hotel penuh... oh, kalian.. hmm... jangan lupa pake helm. Ada razia. 

Kurang lebih sepuluh hotel yang kami tanya malam itu penuh semua. Saya mulai putus asa dan mulai memikirkan hotel bintang banyak (SPBU) atau mesjid saja. Saya menelpon adik saya untuk menitipkan tas, kami gampanglah nanti cari tempat tidur, karena tempat tidur yang sesungguhnya adalah di mata.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Adik saya nawarin penginapan ibu kosnya yang ada di seberang kosnya.

Yawlo dek, kenapa nda bilang dari tadi? 

Setelah dapat tempat nginap yang pasti, saya mengajak supono main ke luar. Ke bukit tanjung uma. Supono ini tipe traveler baik2. Jalan2 malam tidak ada dalam agendanya. Beda dengan saya yang ada agenda siang malam. Kalau gak jadi siang, ya malam. Setelah melalui perdebatan sengit, supono akhirnya mau juga ikut keluar. Malam itu kami Cuma ke bukit tanjung uma. Destinasi pertama. Check point!



Besok paginya, jam 7, kami berangkat dari penginapan menuju pelabuhan telaga punggur batam, nyebrang ke pulau tetangga-tanjung pinang. Jaraknya sekitar ...... lihat di gugel maps aja, jangan manja. Jalanannya... huuuuh... sepi. Sepi dan sendiri aku benci. Di tambah lagi gerimis2 manja yang menemani perjalanan. Duh, dek, seandainya aku bersamamu di perjalanan ini.


jalan menuju pelabuhan pun sunyi. dasar kota zombie.
nyebrang dari batam ke tanjung pinang kalau mau bawa motor ya mau gak mau harus naik kapal roro. ongkosnya lumayan murah. perjalanan kurang lebih 90 menit.









sampai di kawasan lagoi, ini serasa kayak masuk ke komplek apa gitu.. banyak security di pos. tapi karena gak ada salah, ya woles aja. dari simpang lagoi ke dalam ada mungkin sekitar 8 KM lagi buat sampai di lagoi bay. di sepanjang jalan kamu akan disajikan jalanan yang mulus, dan ada patung orangutan raksasa. jangan lupa cekrek.




sekali dua kali cekrek, kami lanjut perjalanan ke lagoi bay, yang kami pun sebenarnya tidak tau ada apa aja disana. yang saya bayangkan cuma pantai. dan kamu. eaaaaaa. kami terus saja jalan, ngikut gugel maps, petunjuk yang ada dijalan, dan kami diantarkan kesini oleh ketidaktahuan!



tolong jangan pacaran disini. ku iri melihat orang berduaan dibelakang.
di lagoi ini banyak resort2 mewah dan hotel2 mewah, yang tentu saja kami gak akan nginap disini. ya bisa aja sih nginap di tempat mewah gini, tapi besoknya langsung pulang. atau nginap disana sehari kemudian jadi gembel.










bonus :p
kawasan lagoi ini bolehlah, lumayan lah, buat nyeger nyegerin mata. tempatnya bersih, rapi, adem, dan banyak hal disini yang membuat hati damai dan tentram. suasana damai seperti ini mampu menenggelamkan semua masalah. untuk sementara.

hiks.

di sepanjang jalan dari pelabuhan tanjung uban ke lagoi bay kami gak nemu orang jualan bensin. entah apa penyebabnya, padahal menurut saya jalur menuju lagoi bay ini sangat potensial untuk warung2 dan jualan minyak di pinggir jalan, karena banyak wisatawan yang akan berkunjung dari pelabuhan ke lagoi bay. satu2nya SPBU ada di tanjung uban. saran saya kalau kengkawan mau ke lagoi dari pelabuhan tanjung uban baiknya isi minyak dulu di SPBU, kalau perlu bawa bekal minyak!



jangan seperti kami yang akhirnya terlunta lunta waktu arah pulang dari lagoi. tanya2 di pos security, ada yang jual minyak di komplek yang tidak begitu jauh dari kawasan lagoi. saya lupa moto kompleknya. kompleknya rapi, ramai tapi sunyi. rumahnya banyak, motor dan mobil ada semua di rumah, pintu rumah ke buka, tapi dari sebanyak itu rumah gak ada keliatan orangnya. nah loh. ini di lagoi apa di perumahan zombie? :(

akhirnya dapat minyak, 1 botol ades besar itu yang 1500ml kalau gak salah, harganya 15rb. ya daripada gak jalan, beli aja. beli 2 botol sekalian. dan itu adalah satu2nya orang yang jual minyak di daerah lagoi. huft. huft banget.

dari lagoi, kami menuju pantai trikora 3. yang konon katanya trikora 3 adalah yang paling bagus viewnya dari trikora trikora yang lainnya. perjalanan sekitar 90km. atau pastinya cek di google maps aja. perjalanan sekitar 2 jam. dan sesampai di trikora....

ya mau gimana lah, sebenarnya saya agak kecewa, karena diluar ekspektasi saya. alam kurang mendukung. air pantainya surut, banyak sampah, dan.... gak begitu istimewa lah kalau menurut saya. tapi karena udah sampai disini ya nikmati saja lah. nikmat juga kok sebenarnya. ehe.



harusnya bebatuan ini tenggelam sebagian
di jalanan, kami sandarkan cita-cita. banyak lagi, teramat banyak untuk disebutkan. o o ya o ya o ya bongkar.

nyantai di trikora ini bikin adem. angin sepoi2, duduk selonjoran, sesekali jalan di pasir, bikin lupa kalau kuliah belum selesai. hehehe. HEHEHE. HE. dari pantai trikora 3 yang (katanya) fenomenal itu kami melanjutkan perjalanan ke kota tanjung pinang, cari penginapan, dan istirahat. judulnya. sebelum memasuki kota tanjung pinang, mungkin sekitar 10 KM dari kota, ada satu bangunan besar yang memaksa kami untuk singgah dan cekrek cekrek. yeah, vihara avalokitesvara. usut punya usut, ternyata ini adalah vihara terbesar di asia tenggara.

mmm.. ini cuma bukti otentik kalau saya udah pernah sampai kesini.
ini adalah kali pertama saya ke tanjung pinang. ini adalah kota teramai di pulau ini. ramai banget sih nggak juga, tapi kalau dibandingkan dengan bintan, tanjung uban, tanjung pinang lebih ramai. lebih padat. beda dengan bintan yang seperti kota zombie - resident evil. penginanapan di tanjung pinang juga cukup murah. 130rb/malam sudah pakai ac, wc duduk, shower, air panas, dikasih handuk, sabun, lokasi tengah kota, minus tidak ada selimut tetangga. eh.

malam di tanjung pinang, tidak banyak yang kami lakukan. main2 ke kotanya, keliling2, eh nemu ini...

saya tidak tau apa ini ada hubungannya dengan lagu keong racun atau tidak
sebenarnya saya mau nyebrang ke pulau penyengat, karena udah disini juga, tapi karena satu lain hal, karena adanya perbedaan pendapat, ya udah saya ngalah aja. kalau kamu lagi di (per)jalan(an) sebisa mungkin ngalah aja kalau ada perbedaan pendapat, cuma orang bodoh yang mau ribut di jalan.

banyak tempat yang bisa disinggahi kalau kamu udah sampai di tanjung pinang. sebelum pulang paginya mampir dulu di vihara patung seribu wajah buddha. yang membuat patung2 ini menjadi istimewa adalah bentuknya beda semua. yang bikinnya pasti capek. 

patung buddha nya yang dibelakang, bukan yang pakai baju hitam di depan. itu saya, yang nulis ini.
di perjalanan dari kota tanjung pinang ke pelabuhan tanjung uban ada bekas tambang pasir (CMIIW) yang foto-able. view yang disajikan seperti di gurun2 gitu. tempat ini dikelola oleh desa. masuk bayar parkir seribu. foto di unta bayar 5ribu foto sepuasnya. awalnya sih disuruh foto aja, sesudah foto baru dimintain duit. jebakan batman! :(


di sana juga banyak warung layaknya tempat wisata lainnya. kopi, es, gorengan, makanan, dan jajanan lainnya. perjalanan dilanjutkan setelah kopi yang saya pesan tinggal ampasnya. dan 1 jam dari bukit pasir itu kami sudah sampai lagi di pelabuhan tanjung uban. yang artinya, kalau kalian liat di google maps, tanjung uban-lagoi-tanjung pinang-tanjung uban itu rutenya udah ngelilingin satu pulau kurang dari 24 jam!


setiap perjalanan selalu ada cerita, dan selalu ada ketemu kawan bebual. yang satu ini seorang bapak2, di atas kapal. kalau dengar ceritanya, dia sudah merantau dari painan ke tanjung pinang selama 25 tahun! quotes dari bapak bapak itu sungguh membuat saya takjub. 

"daripado bansaik dibaok pulang bialah rantau dipajauah", katanya. 

hmmm... masih bansaik, pak?

apasih icon kota batam? apa yang harus saya kunjungi lagi di batam? kota padat padat sepi. ketemu daerah industri, kemudian hutan lagi. ketemu pusat perbelanjaan, kemudian hutan lagi. jalanannya juga tergolong jelek untuk ibukota provinsi. 

sore itu, setelah berlabuh dari tanjung uban kami langsung ke jembatan barelang. kalau bagi orang batam mungkin jarak dari pelabuhan telaga punggur ke jembatan barelang ini lumayan jauh. tapi bagi kami, yang udah terlanjur datang dari jauh, kalau masih di kepri, ini namanya dekat. sama halnya jika kamu beli mobil 50juta, disuruh nambah 50rb lagi buat biaya admin atau yang lainnya pastilah 50rb itu gak ada apa2nya. tapi kalau kamu mau minjam uang 50rb terus dikenakan biaya lainnya 50rb tentu 50rb itu akan terasa besar rasanya. ya kurang lebihnya gitulah.



setelah santai2 dan cekrek2 di barelang, perjalanan di lanjutkan ke... kemana lagi. ke alun2 kota batam, foto di welcome to batam sebagai bukti otentik sudah sampai di batam.


itu saja cerita receh dari saya sepanjang perjalanan batam dan tanjung pinang. jika ada kengkawan yang berencana ngetrip, traveling, liburan, atau apapun istilahnya bagi kalian, libur sabtu-minggu saja sebenarnya cukup. asal, pintar2 ngatur waktu. ehe. 



coming soon, surga indonesia bagian belitung.

10 comments:

  1. Ibo hati Supono. Ciek so potonyo. Itu pun di bandara lo nyo. Ehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadilah wal, daeipado ndak ado samo sekali :D

      Delete
  2. Bahasanya byk yg roaming sy gak ngerti hehehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah maaf nih mas kalau banyak bahasa aliennya. Hehe

      Delete
  3. wahhh keren nih suasana di batam... pengen kesana jadinya...hehehe pingin banget..
    semoga tahun ini bisa kesana.. doanya ya

    ReplyDelete
  4. salam mas tet dari seberang., bagus sekali ingo blog travel ke batam., gue penah smpe di batam dan jambatan balerang ni jugak ., ;p

    ReplyDelete
  5. salam dari blog sebelah bg :v salam dari baturijal. . jangan lupo singgah ka dpierce,me . .heheheh

    ReplyDelete

pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak setelah membaca. semoga kita masuk surga.ingat, ini kolom untuk komentar, bukan untuk ninggalin jejak.

Powered by Blogger.