"Tragedi" bono river
pam.. para ra ram... param... pararam... *ceritanya lagi nyanyi*
anyway... 24 maret kemaren gue pergi jalan-jalan, (biar lebih kerennya) traveling ke daerah teluk meranti kab. pelalawan - riau buat ngeliat ombak bono.
Ombak bono itu apa sih tet (panggilan hina gue) ?
secara teori ilmiahnya, ombak bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai bono sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai bono bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai.
sedangkan menurut mitos masyarakat setempat, gelombang bono adalah "senjata" Raja pelalawan pada saat masa penjajahan belanda yang digunakan untuk melawan belanda waktu itu.
sungai bono itu sendiri terletak di kec. teluk meranti - kab. pelalawan - provinsi riau. untuk sampai ke daerah sungai bono, membutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dari kota pekanbaru.
terus tragedinya apa? kenapa tragedi?
sedikit curcol akan menghiasi postingan kali ini *jreng jreng*. "Tragedi" bono river, secercah harapan yang berbuah segumpal kekecewaan dan berakhir dengan gelak tawa bahagia.
malam minggu kemaren, gue beserta gerombolan udah packing buat berangkat ke sungai bono. Berbekal rasa penasaran yang teramat sangat penasaran, sebagai pemuda riau gue merasa malu aja kalau belum pernah ke sungai bono. dari pada ke-malu-an membesar (re: rasa malu, jangan kekiri aje, nyet!) akhirnya gue beserta gerombolan berangkat ke lokasi sungai bono dengan dua mobil pribadi berisi 16 orang. iya, 16 orang. berangkat jam 11 malam, nyampe disana jam 6 pagi. bueeehhh melelahkan. nyampe disana, bahagia bahagia, ketawa-ketiwi, senyam-senyum sendiri. karena disana nggak ada rumah sakit jiwa, akhirnya kami memilih untuk gila bersama.
udah pada gila sekitar 30menit-an, ombak bono nya belum juga keliatan. kebetulan ada bapak-bapak yang lewat didepan kami. kebetulan yang dibuat-buat memang, lebih tepatnya gue yang ngejar bapak-bapak itu nanyain bono nya kapan datang *huh*. daripada nunggu lebih lama dengan rasa penasaran, gue samperin aja bapak itu. "pak, pak, pak, pak!! *teriak* *dramatisasi* 'bono nya jam berapa?', kata gue. dengan nada pelan dan raut wajah nyaris tanpa ekspresi, dengan disaksikan semua gerombolan, bapak itu berkata dengan tenang, 'tiga hari lagi'. mampus... jerit gue dalam hati.
tragedi pun dimulai dari sini. semuanya mendadak begok. satu persatu dari kami mulai frustasi. mulai dari percobaan bunuh diri dengan banyak versi. ada yang nekat lompat dari ketinggian 20cm, berharap mati dengan minum air putih (ini konyol), ada juga yang udah pura pura mati duluan *kreatif*. semuanya tertunduk lesu mengingat telah melewati jalanan tanah dua jam-an untuk ke bono, mengingat nggak tidur semalaman menikmati perjalanan, semuanya jadi GALAU!! setelah gagal mati, kami mencoba menenangkan diri dengan mencari sarapan. ternyata tuhan berkehendak lain. disini sunyi, nyaris nggak ada kedai, nggak ada yang bisa di sarap. TUHANNN!! KENAPA??? AMBIL AKU, TUHAN!!. lagi lagi tuhan berkehendak lain, kami nggak jadi diambil nya *makasih sebelumnya, ya allah*.
ternyata allah telah merencanakan sesuatu yang indah. secara dramatis saat kami menjadi butiran debu yang terjatuh dan tak bisa bangkit lagi dan tenggelam dalam lautan kecewa dalam dan kehilangan arah dan tak tau apalagi yang harus diperbuat, kami di pertemukan dengan Bang Zul. bang zul datang menghampiri kami bak malaikat. 'dari mana?', tanya bang zul. 'pekanbaru bang', jawab salah satu dari kami. 'kenapa kalian gagal mati? kalian mau liat bono? bono datangnya dua atau tiga hari lagi. kalian kesini kenapa nggak konfirmasi dulu? *bang zul mulai sok akrab* ayo, kita istirahat aja dulu di rumah abang', celoteh bang zul. kami yang sesama begok saling tatap, penuh tanya, akhirnya ngikut juga ke rumah bang zul ini. namanya juga begok. *maklum*
sampai di rumah bang zul, dengan petunjuk dari bang zul, kami memutuskan untuk beli indomie rebus dan akhirnya kami makan mie tersebut di rumah bang zul. merasa berada di daerah kekuasaannya, bang zul mulai berrcerita secara detail tentang sungai bono, mitos-mitosnya, dan kunjungan-kunjungan dari wisatawan. 'kalian jangan salah!! menurut mitosnya, bono itu di pakai raja pelalawan untuk melawan belanda. kalian jangan salah!! kerajaan pelalawan itu sampai sekarang masih ada, cuma kemaren kerajaannya kebakaran dan katanya nggak direnovasi lagi. ombak bono itu ada tujuh gelombang. orang orang bule yang datang kesini menyebutnya seven ghost' jelas bang zul sedikit tersenyum bangga karena telah berucap inggris. bang zul tak ubahnya seperti seorang guide lokal. walaupun bukan guide, ya setidaknya bang zul berbakat menjadi seorang guide, bahkan dia mungkin juga bercita-cita menjadi guide.
yang gue pertanyakan dan teriakan dalam hati saat bang zul bercerita, KAMI SALAH APA BANG ZUL?? kenapa "kalian jangan salah!!" ? gue mulai berpikir bahwa penjelasan detail dengan bertele-tele itu beda tipis. kami hanya bengong dengan keadaan begok seadanya mendengar "bualan" bang zul. di setiap sela-sela bualannya, bang zul tetap memakai "kalian jangan salah!!". Ampuni bang zul ya allah *tahajud*. di rumah bang zul lah akhirnya kami melepas penat, numpang tiduran, numpang boker, berbagi cerita dengan bang zul, dan bergitar ria. bang zul terlihat antusias sekali memperlihatkan iklan djarum super yang di sungai bono dan video surfing ripcurl di sungai bono pada kami.
video bono versi Djarum super.
terlepas dari tingkah aneh dan sok akrabnya, bang zul adalah seseorang yang Sangat Baik, Banget malahan. terbukti dengan maunya bang zul mau menampung kami yang berjumlah 3 tim futsal. jam 4, setelah berpamitan pada bang zul, kami akhirnya berangkat menuju pulang. sepanjang jalan pulang kami tertawa lepas menertawakan hal konyol yang baru saja kami alami. walaupun terjadi "tragedi" yang tragis sedikit ironis, setidaknya gue beserta gerombolan dapat pengalaman baru dan bisa berbagi kepada kekawan, bahwa :
semoga terhibur dan bermanfaat :)
anyway... 24 maret kemaren gue pergi jalan-jalan, (biar lebih kerennya) traveling ke daerah teluk meranti kab. pelalawan - riau buat ngeliat ombak bono.
Ombak bono itu apa sih tet (panggilan hina gue) ?
secara teori ilmiahnya, ombak bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai bono sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai bono bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai.
![]() |
gelombang bono. |
sungai bono itu sendiri terletak di kec. teluk meranti - kab. pelalawan - provinsi riau. untuk sampai ke daerah sungai bono, membutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dari kota pekanbaru.
![]() |
peta riau. |
terus tragedinya apa? kenapa tragedi?
sedikit curcol akan menghiasi postingan kali ini *jreng jreng*. "Tragedi" bono river, secercah harapan yang berbuah segumpal kekecewaan dan berakhir dengan gelak tawa bahagia.
malam minggu kemaren, gue beserta gerombolan udah packing buat berangkat ke sungai bono. Berbekal rasa penasaran yang teramat sangat penasaran, sebagai pemuda riau gue merasa malu aja kalau belum pernah ke sungai bono. dari pada ke-malu-an membesar (re: rasa malu, jangan kekiri aje, nyet!) akhirnya gue beserta gerombolan berangkat ke lokasi sungai bono dengan dua mobil pribadi berisi 16 orang. iya, 16 orang. berangkat jam 11 malam, nyampe disana jam 6 pagi. bueeehhh melelahkan. nyampe disana, bahagia bahagia, ketawa-ketiwi, senyam-senyum sendiri. karena disana nggak ada rumah sakit jiwa, akhirnya kami memilih untuk gila bersama.
udah pada gila sekitar 30menit-an, ombak bono nya belum juga keliatan. kebetulan ada bapak-bapak yang lewat didepan kami. kebetulan yang dibuat-buat memang, lebih tepatnya gue yang ngejar bapak-bapak itu nanyain bono nya kapan datang *huh*. daripada nunggu lebih lama dengan rasa penasaran, gue samperin aja bapak itu. "pak, pak, pak, pak!! *teriak* *dramatisasi* 'bono nya jam berapa?', kata gue. dengan nada pelan dan raut wajah nyaris tanpa ekspresi, dengan disaksikan semua gerombolan, bapak itu berkata dengan tenang, 'tiga hari lagi'. mampus... jerit gue dalam hati.
tragedi pun dimulai dari sini. semuanya mendadak begok. satu persatu dari kami mulai frustasi. mulai dari percobaan bunuh diri dengan banyak versi. ada yang nekat lompat dari ketinggian 20cm, berharap mati dengan minum air putih (ini konyol), ada juga yang udah pura pura mati duluan *kreatif*. semuanya tertunduk lesu mengingat telah melewati jalanan tanah dua jam-an untuk ke bono, mengingat nggak tidur semalaman menikmati perjalanan, semuanya jadi GALAU!! setelah gagal mati, kami mencoba menenangkan diri dengan mencari sarapan. ternyata tuhan berkehendak lain. disini sunyi, nyaris nggak ada kedai, nggak ada yang bisa di sarap. TUHANNN!! KENAPA??? AMBIL AKU, TUHAN!!. lagi lagi tuhan berkehendak lain, kami nggak jadi diambil nya *makasih sebelumnya, ya allah*.
jalan tanah menuju kec. teluk meranti |
ternyata allah telah merencanakan sesuatu yang indah. secara dramatis saat kami menjadi butiran debu yang terjatuh dan tak bisa bangkit lagi dan tenggelam dalam lautan kecewa dalam dan kehilangan arah dan tak tau apalagi yang harus diperbuat, kami di pertemukan dengan Bang Zul. bang zul datang menghampiri kami bak malaikat. 'dari mana?', tanya bang zul. 'pekanbaru bang', jawab salah satu dari kami. '
sampai di rumah bang zul, dengan petunjuk dari bang zul, kami memutuskan untuk beli indomie rebus dan akhirnya kami makan mie tersebut di rumah bang zul. merasa berada di daerah kekuasaannya, bang zul mulai berrcerita secara detail tentang sungai bono, mitos-mitosnya, dan kunjungan-kunjungan dari wisatawan. 'kalian jangan salah!! menurut mitosnya, bono itu di pakai raja pelalawan untuk melawan belanda. kalian jangan salah!! kerajaan pelalawan itu sampai sekarang masih ada, cuma kemaren kerajaannya kebakaran dan katanya nggak direnovasi lagi. ombak bono itu ada tujuh gelombang. orang orang bule yang datang kesini menyebutnya seven ghost' jelas bang zul sedikit tersenyum bangga karena telah berucap inggris. bang zul tak ubahnya seperti seorang guide lokal. walaupun bukan guide, ya setidaknya bang zul berbakat menjadi seorang guide, bahkan dia mungkin juga bercita-cita menjadi guide.
yang gue pertanyakan dan teriakan dalam hati saat bang zul bercerita, KAMI SALAH APA BANG ZUL?? kenapa "kalian jangan salah!!" ? gue mulai berpikir bahwa penjelasan detail dengan bertele-tele itu beda tipis. kami hanya bengong dengan keadaan begok seadanya mendengar "bualan" bang zul. di setiap sela-sela bualannya, bang zul tetap memakai "kalian jangan salah!!". Ampuni bang zul ya allah *tahajud*. di rumah bang zul lah akhirnya kami melepas penat, numpang tiduran, numpang boker, berbagi cerita dengan bang zul, dan bergitar ria. bang zul terlihat antusias sekali memperlihatkan iklan djarum super yang di sungai bono dan video surfing ripcurl di sungai bono pada kami.
video bono versi Djarum super.
terlepas dari tingkah aneh dan sok akrabnya, bang zul adalah seseorang yang Sangat Baik, Banget malahan. terbukti dengan maunya bang zul mau menampung kami yang berjumlah 3 tim futsal. jam 4, setelah berpamitan pada bang zul, kami akhirnya berangkat menuju pulang. sepanjang jalan pulang kami tertawa lepas menertawakan hal konyol yang baru saja kami alami. walaupun terjadi "tragedi" yang tragis sedikit ironis, setidaknya gue beserta gerombolan dapat pengalaman baru dan bisa berbagi kepada kekawan, bahwa :
- sediakan makanan untuk ke sungai bono, mengingat susahnya mencari makan,
- konfirmasi dahulu kepada bang zul atau siapa saja yang sedang di daerah sungai bono untuk memastikan kapan bono nya ada. karena menurut cerita bang zul, gelombang bono tidak ada setiap hari, gelombang bulan september-desember (bisa mencapai 5-6 meter) biasanya lebih besar dari gelombang pada januari-agustus (biasanya ketinggian 2 meter).
semoga terhibur dan bermanfaat :)
Leave a Comment