Review Handphone Mahal - HTC

Kalian pernah dengar HTC? Pernah dong, setidaknya kalian yang tidak tau pasti langsung memvonis ini HP china.


HTC One? One M9+? M8? M7? Butterfly? Desire?
Untuk seri terbaru HTC, One M9+, saat ini berada diharga 7-9jt-an. Mahal? Nggak bagi semua orang mahal. Overprice? Nggak juga ah, mengingat sepak terjang HTC di dunia android, HTC tergolong smartphone branded. Juga mengingat spek yang ditawarkan, dibalut dengan bodi metal, dan dibungkus dengan layar super LCD3 Ultra HD 2K!!



FYI, HTC adalah brand pertama untuk smartphone android. Boleh dibilang HTC ini adalah nabi pertama dalam android. Dan sekarang sudah masuk gerbang akhir zaman smartphone android. Dimana terjadi kekacauan harga, desainnya itu2 aja, pembohongan lisensi, urusan TKDN, pelanggaran paten, hak cipta, dll. Samsung dan iPhone adalah israel dan palestina-nya. Perang kaum bani israel, yang tidak akan pernah habis sampai hari kiamat. :’(

Sebenarnya nggak ada yang mahal, yang nggak ada uang aja yang banyak. Ditambah lagi dengan trend BPJS (Budget pas-pasan jiwa sosialita), sehingga barang yang seharusnya murah (kalau uang kita banyak), menjadi terlihat mahal (karena kita nggak punya uang).

Ada juga yang menyalahkan gagdet2 terbaru yang launching kayak air mengalir. Dibilang racunlah, sianida lah, sarinah lah... sebenarnya bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah dompet kita, ATM kita, uang kita yang gak cukup.


Teringat Quote seorang blogger, “jangan salahkan gadget yang keluar begitu cepat, salahkan dompet yang terisi begitu lambat”.

Udah ah, kalau saya sampaikan semua uneg2, nanti gak jadi bahas Review hp mahalnya. Suit suit... *lagi siul*

Yang akan saya review kali ini adalah HTC Butterfly J!!



Ya, ini hape mahal.... ditahun 2012. Harganya 8 JUTA. 
Waktu itu. Ehe.

Saya agak bingung dengan hp ini. Ada macam2 versi waktu saya gugling. Dan yang sedang saya pegang ini adalah seri HTL21. Pas saya gugling ‘HTL21’, yang keluar banyak, berserakan di lantai #IfyouKnowWhatIMean. 

Pas saya gugling yang keluar ada HTC Butterfly, HTC Butterfly J, HTC Droid DNA, HTC Butterfly S, ikkeh ikkeh kemochi, dan oh good oh good yes yes yes..

Daripada bingung, saya fix menyebutnya sebagai HTC butterfly J. Kenapa? Simple, karena itu yang paling mungkin.

HTC butterfly J ini katanya gak beredar di indonesia. Padahal menurut salah satu berita di tahun 2013, HTC butterfly J ini akan segera launching di indonesia. Dan sampai sekarang, kalian yang masih menunggu, you da real MVP.

Handphone ini pertama kali diperkenalkan di Jepang. Coba deh kalian lihat desainnya, sekilas terlihat seperti satria baja hitam pakai kimono. Urusan spek, sampai tahun ini (2016), speknya masih tergolong lumayan: Snapdragon S4 pro, dengan 4 inti alias Quadcore.





Saya gak terlalu paham mana yang lebih baik antara snapdragon S4 pro, snapdragon 400, 410, 600, 615,616, 800, 801, yang jelas gak mungkin lebih bagus kinerjanya dari processor terbaru snapdragon: Snapdragon 820. Ditelinga saya, setiap saya mendengar kata ‘Snapdragon’, otak saya langsung memproses untuk diterjemahkan ke mulut atau hati sebagai ‘flagship’.

HTC butterfly J hadir dengan spesifikasi yang WAH dizamannya. Secara, handphone flagship.
Processor Snapdragon S4 pro, quadcore 1,5Ghz krait, RAM 2GB, Int 16GB, dan di layar 5 inchi dengan resolusi full HD 1920x1080p, menghasilkan kerapatan layar yang super jernih. 441ppi. 

bahkan sampai zaman ini layarnya masih tergolong jernih, alias Gonjreng.

Kalau informasinya gak salah, dan saya gak salah baca, HTC Butterfly J ini adalah android pertama yang mengusung layar full HD 1920x1080p.

Untuk User experience-nya saya gak menemukan banyak hal untuk dikomentari. Saya bukan seorang gamer, tapi gak afdol juga rasanya kalau ngeriview tanpa nyoba game berat seperti asphalt 8. You know, Saya gak mau main game bukannya apa2, saya tau rasanya dipermainkan. 

Hiks. 

Hasilnya, asphalt 8 gak ada masalah. No lag, lancar jaya. Buka tutup aplikasi, atau multitasking gak ada kendala berarti. Cuma saya masih bingung, recent apps nya gimana ini? -__-

Akhirnya saya pakai aplikasi pihak ketiga, EasyTouch (ada di playstore).

Kamera 8MP dibagian belakang, sangat tidak mengecewakan. Ditambah lagi shutter speed yang cepat. Depannya 2,1MP juga tidak mengecewakan. Setidaknya untuk kalian yang suka berekspektasi dengan megapiksel. Untuk yang salah kaprah dan belum tau, Megapiksel pada kamera bukanlah segalanya. Pada kamera depan saat pengambilan objek, ada jeda sekitar 2 detik sebelum objek benar2 selesai terfoto. Shutterspeed yang bagus di kamera belakang tidak berlaku di kamera depan.

hasil kamera belakang. berhubung hape ini launching dijepang, makanya saya cekrek roti jepang.

kamera belakang.
kamera depan
Fitur2 yang ada dikameranya juga tergolong bagus, malahan anti mainstream.


Ada juga fitur ‘Zoe’ yang bisa memfoto sambil merekam-saat pengambilan foto. Gak paham? Saya juga gak ngerti apa maksud fitur ini.  Mungkin HTC cuma mau bangga-banggain ada fitur antimainstream di hapenya yang nggak ada dikompetitor lain.

Yang paling saya suka di hape ini adalah speaker beats audionya. SUMPAH, saya gak bohong, suaranya lantang, suara yang dihasilkan kayak suara2 di TV mahal. Bass dan treblenya fokus, gak kemana2.

Untuk UI nya, User Interface, tampilan antar muka, handphone yang saya pegang ini adalah sense 5.5 berbasis android kitkat 4.4. UI-nya sama sekali nggak membosankan. Tidak seperti AOSP, tidak seperti MIUI, dan tidak seperti android pada umumnya. You knowlah, user interface android zaman sekarang hampir2 mirip, beda2 dikit. tapi beda2 nama. Dan, menurut saya pribadi, Sense-nya HTC ini adalah UI penyegaran untuk saya yang sudah bosan geser2 tanpa app drawer.





Batrai.

Hmm.. Batrainya tergolong boros sebagai sebuah smartphone. dengan asumsi pribadi saya android normal setidaknya bisa bertahan 6-8 jam, sementara HTC butterfly J ini hanya bisa bertahan selama lebih kurang 4 jam. Batrai belakang built-in, bukan tidak bisa dilepas, bisa, tapi bukanya harus pakai peralatan :p.



Kalau dilihat secara detail, kayaknya wajar aja batrainya cuma tahan segini. Dengan processor segitu dan layar segonjreng ini.

HTC Butterfly J ini desainnya unibody. Bodi belakang berbahan plastik (kayaknya plastik murah, unit yang saya pegang berwarna merah. Kalau yang warna hitam bahannya plastik doff #CMIIW), tapi tetap saja bagian belakangnya terasa panas. Emang sih, nggak sepanas waktu aku tau kamu jalan sama dia, tapi tergolong panas untuk sebuah smartphone android normal.



Well, kesimpulannya, semunya pasti ada kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan di HTC Butterfly J ini akan saya urutkan berdasarkan kepuasan saya dari android lainnya.

1. Beats audio, saya masih kagum sama yang satu ini,
2. Layar gonjreng,  5 inchi, full hd, 441ppi,
3. UI Sense-nya HTC, penyegaran,
4. Kamera? Boleh lah. Ehe

Kekurangan:
1. Cepat panas,
2. Unit yang saya pegang gak ada tulisan HTC dibagian depan :p
3. Batrai cepat habis

Urusan batrai sebenarnya bisa dinilai dari perspektif berbeda. Dengan kondisi batrai yang kita tau akan cepat habis jika dimainkan, kita akan lebih jarang memainkan smartphone, bisa menjaga komunikasi dengan orang di depan atau di sebelah kita. Itu nilai plus dari batrai minus ini. Setidaknya worth buat saya. 

Ihik.  

Lalu, pantaskah kita membeli handphone ini sekarang? Untuk kalian yang anti mainstream dan budget terbatas, sah2 aja beli hp ini. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya (jika kalian mau menerimanya) handphone BRANDED satu ini sangat layak untuk dihargai 1,6jt (second).

Kalau ada budget lebih, saya sih lebih suka desain (dan ingin) HTC One M7 sebenarnya. budgetnya juga realistis untuk dompet saya. doakan saya cepat mendapatkannya. Nanti saya review lagi.


Beli gadget itu tergantung budget aja. Selalu ada gadget terbaik untuk setiap budget. Tergantung bagaimana kita memilihnya. Rajin2 membaca kalau tidak tau, mau bertanya kalau tidak paham.

Awalnya saya mau beli xiaomi (lagi), tapi terlintas dipikiran saya: Sama kayak stand up comedy, Xiaomi sekarang udah jadi hal yang receh, nilai exclusive-nya hilang, gak cocok lagi buat yang anti mainstream.

Saya benar2 jatuh cinta dengan HTC, sejak waktu itu, waktu saya ketipu sama salah satu user yang ngiklan di kaskus. Ada yang jual HTC One S 1,5jt, eh ternyata penipu, hilang deh 1,5jt di zaman itu ehehe. (2014)

Sekian dari saya, TUKANG GADGET. 

nb: gambar saya ambil dari berbagai sumber, kamera depam dan belakang difoto pakai hp yang sedang saya review, scrrenshoot juga dari hp yang saya pegang. review ini bersifat objektif, dan yang saya review ini adalah handphone second :D

beli dimana?
sudah cek tokopedia belum?

No comments

pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak setelah membaca. semoga kita masuk surga.ingat, ini kolom untuk komentar, bukan untuk ninggalin jejak.

Powered by Blogger.