kebingungan struktural

Hai blog, kasian ya kamu, postingan terakhir cuma dilihat 18 orang. Tapi gak apa2 ya, kita nulis bukan untuk dilihat orang. Kita nulis karena niat. Niat mengabadikan apa yang terlintas dipikiran, dan akhirnya menjadi sebuah kenangan.

Sekarang ini gue lagi suka2nya nonton 'Tetangga Masa Gitu'. Selain karena Chelsea Islan dan Sophia Latjuba, ini adalah acara yang bener2 fresh deh kalau menurut gue. Komedi yang segar. Kayaknya enak banget deh kalau hidup ini kayak acara sitkom begitu. Semua masalah, semua yang ada, itu jadi lucu aja. Jenuh dengan orang2 yang berdiri sendiri itu. Ya emang sih, ada juga yang lucu. Bahkan gue tau tips & trik berpikir lucu juga dari mereka. Tapi semakin hari kok kayaknya semakin garing aja ya? tadi liat di metro tv ada si anu sama si anu sama si anu sama si anu, Garing banget. dan yang bikin herannya lagi penontonnya tepuk tangan, ketawa juga. 

Sepertinya saya terlalu bodoh untuk mengerti kecerdasan mereka. 

judulnya sengaja gak nyambung sama isinya, biar yang baca ikutan bingung, moodnya rusak, terus kelahi deh sama pacarnya. hi hi hi hi hi. satenya ada bang?

To Be Fair, mereka hebat, bisa membuat orang lain terhibur. Gue nggak bisa. Bisa sih, tapi ya paling cuma orang2 yang dikenal aja. Itupun orang2 yang udah tau gue sebocor apa. Keluar lucunya kalau ngomong ceplas ceplos kayak sepeda nggak pakai rem. 

Karena pernah nyoba juga, menurut saya, saya ini delivery-nya ancur, gak bisa mengekspresikan kata, grogi, kaku, dll, dll.  

Artikulasi juga ancur banget. Mungkin karena sering ngomong pakai bahasa daerah, jadi pas pakai bahasa indonesia patah2 kayak kaset kusut. AR-TI-KU-LA-SI.

Oh iya, di 'Tetangga Masa Gitu' itu karakter mas Adi itu kayaknya gue banget. Tadi gue nonton episode 'ulang tahun yang terlupakan' (youtube aja bro), di akhir episode mas adi bilang: "menurut aku itu gak penting buat kita".

Yang benar2 penting itu gimana dan apa aja kadang gue juga bingung. 

Yang penting buat gue adalah mood. Kalau semuanya lagi asyik, apa aja kayaknya enak aja ngelakuinnya. Enjoy. Kalau mood udah gak bagus, air kuminum serasa duri, nasi kumakan serasa batu. Begitu juga sebaliknya.

Kadang begitulah, hal yang kita rasa gak terlalu penting, menurut orang lain kadang penting. padahal kalau dipikir2 secara logika emang gak penting. Eits, orang yang dikit2 logika dikit2 logika itu bukan berarti nggak punya perasaan loh gaes....

Lagi, 
Datang ke acara wisuda itu  menurut gue juga gak penting2 banget. Penting, tapi nggak pake banget. penting aja, nggak penting banget. Penting. No offense ya, ini cuma pemikiran gue. Kayak kata Sammy NotASlimBoy: "Silahkan nggak setuju, tapi jangan salah paham." 

Paling datang ke acara wisuda cuma buat poto2 sama yang wisuda, ngucapin selamat, dan kalau lagi beruntung diajak makan sama yang wisuda dia yang bayar. Itu cuma buat yang narsis. Gue mah kalau gak diajak poto gak bakalan poto kayaknya. Entahlah kalau lagi megang hp yang kameranya bagus, dan gue terlihat ganteng disitu. Mungkin iya gue poto2 sama yang wisuda. kalau ngucapin selamat kan bisa sekalian di tempat makan aja. #partailapar

lain hal kalau itu orang yang wisuda udah bilang berkali kali "datang besok ya.. datang besok ya..". 

Yang benar2 hadir di acara wisuda itu kan cuma ada undangan buat Orangtua. Tapi gak tau juga ya, gue belum ngerasain gimana rasanya wisuda. 

Yang terpenting, kita saling menghargai pendapat dan pemikiran masing2 aja. Hidup ini bukan untuk dibanding2kan, tapi untuk berlomba2 berbuat kebaikan. Etika, moral, adalah cerminan siapa diri kita. dan itu bukan kita yang nilai. Biarin aja orang mau nilainya gimana, kalau mereka sanggup berteman dengan kita yang apa adanya, itu baru teman, bukan pelampias kesepian.

Untuk kita, kita lakukan saja apa yang membuat kita bahagia tanpa ada beban dan tekanan. 

Follow twitter gue ya, @Aperiandi. Bye. Muuuaaahhh *cium keyboard*

No comments

pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak setelah membaca. semoga kita masuk surga.ingat, ini kolom untuk komentar, bukan untuk ninggalin jejak.

Powered by Blogger.