Gak jelas gini: Ini nyaman kok gak nyaman?
Sebagai orang yang sok cool, gue merasa udah cool banget dengan nggak nge-blog selama kurang lebih 3 bulan. 3 bulan, hmm... 3 bulan itu sebentar kalau nggak kita tunggu. 3 bulan itu lama kalau kita tunggu.
Sebenarnya 3 bulan itu dipopulerkan oleh Jamrud. Iya, yang cerita si anu lagi nganu di pantai itu. Dari lagu itu, kita bisa belajar bahwa nganuin cewek itu mudah dan gak perlu waktu PDKT yang lama. Tipsnya; cukup cari kenalan cewek di apotik.
Tapi ingat, yang punya apotik namanya harus PAK MAHMUD.
bodo.
apa yang mau gue ceritain? kayaknya masih gak ada yang bisa gue banggain.
gak tidur 48 jam itu prestasi apa bukan sih?
.................................................................................................................................
Rasanya hidup ini mutarnya disitu-situ aja.
Cari uang - diutangin orang - gak dibayar - cari uang lagi - belanja - makan - uang habis.
Pagi tidur - siang/sore bangun - menikmati hidup - malam begadang.
Kuliah pun gitu, Masuk - gak masuk - ngulang - gak lulus, udah 4 tahun belum juga wisuda. Pft.
Jomblo - PDKT - pacaran - ngambekan - kelahi - putus.
Gitu terus sampai ladang gandum dihujani meteor coklat dan jadilah batu cincin.
.................................................................................................................................
Kamu udah nyaman belum dengan hidup yang kamu jalani sekarang?
Dengan nyusahin hidup biar terlihat gaya, nyamannya kamu gitu ya? ya gak papa. Santai aja, nyamannya orang itu emang beda-beda. Masing2 punya dalil yang kuat dengan apa yang mereka lakukan.
Kita cuma bisa nyinyir.
Kamu suka nyinyir juga? ya gak papa, nyinyir itu kan jatuhnya cuma no mention. Jadi kalau ada yang tersinggung, berarti dia merasa apa yang kamu bilang itu bener, tapi dia gak mau ngakuinnya. Sebisa mungkin dia tetap konsisten melakukan apa yang kamu permasalahkan biar terlihat punya komitmen.
beuh.
Mungkin gue udah terlalu nyaman dengan kehidupan yang gue jalani sekarang, makanya gue mutarnya situ-situ aja.
Hidup gue gak teratur. Tapi ya gitu tadilah bro, gue nyaman dengan ketidak teraturan ini. Urakan is my style. Selagi gue nggak ngerugiin orang lain rasanya gak ada masalah lah ya.
Gue belum wisuda. Yakaleee, gue juga pengen cepat2 wisuda. Biar nanti kalau ditanya sama omak kamu bisa agak lomak bual sikit.
Entah apa dan bagaimana, gue nyamannya kuliah itu sambil main2, sambil cari2 uang, sambil2 cari relasi baru, terus dan terus. Salah? Enggak. Cuma mindset orang seantero jagat raya ini aja yang gak sama dengan kita (maksudnya kita2 yang belum wisuda ini bro. bro bantu gue bro). Katanya kalau kuliah lebih dari 4 tahun itu berarti orangnya gak beres, gak punya masa depan.
Kita bisa aja ngeles dengan bilang nama2 orang terkenal yang kuliahnya lama. Tapi tetap aja mereka bilangnya orang2 sukses yang kuliahnya lama itu beda dengan kita. Padahal pabriknya sama, manufakturnya aja yang beda.
Gue mikirnya gini, kalau gue sering main kesana-sini, udah bisa nyari uang sendiri, punya banyak relasi, nanti setelah gue wisuda jadinya gak bingung. gak nganggur2 gak jelas kayak anak si anu itu, yang sering dibangga2in mama kalau lagi cerita di rumah. Padahal teukur dek den ghaso e sampai dimano budak bandang ru nyo. Tapi namanya orangtua, tentu lah ingin anaknya cepat selesai kuliah, bla bla bla, bla bla bla. Intinya orangtua itu pengen lihat anaknya sukses secepat mungkin.
Slow, Ma, Pa, anakmu adalah cerminan dirimu. Kalau kalian yakin saya ini bakalan sukses, berarti saya pasti sukses!
Gue jomblo, ada masalah buat lo? gue nya santai aja malah elo nya yang ngeribetin kehidupan gue. Ya suka2 gue dong. mau jomblo, mau punya pacar, mau makan, mau kentut, terserah gue dong. Nyamannya gue yang begini.
Kalau menurut gue sih jomblo itu lucu aja. Apanya yang gak lucu coba, jomblo itu paling enak diolok2. gue seneng banget ngolok2 jomblo. itu artinya gue cuma ngolok2 diri sendiri, dan gak bakal ada yang marah.
Tapi ingat, jomblo bukan berarti gak laku, cuma gak ada yang mau aja.
Kelamaan di zona nyaman ternyata bikin bosan juga. Ini nyaman kok gak nyaman?
Leave a Comment