All About Forever Alone

hai semua!! kangen nih! kalian nggak kan? gue tau kok, nggak ada yang kangen sama gue. #ForeverAlone 

yang nyariin sih banyak. secara gitu, utang dimana-mana.


nggak nyangka aja hidup gue akhirnya sampai juga di stage ini. dimana banyak orang terasa cuma sekedar kenalan, berteman cuma alakadarnya saja, dan anehnya gue kok baru nyadar? ah, kenalan gue emang banyak, mungkin lebih banyak dari kenalan pembaca sekalian. tapi.... 

selama ini gue ngerasa punya banyak teman-menyenangkan. nongkrong, ketawa, nakal, jail, dan semua hal gila yang pernah dilakuin, sampai beberapa hari belakangan ini gue mulai mikir apa perbedaan teman dan kenalan. dan gue rasa kenalan dan teman itu memang berbeda. tereng reng reng..

kenalan like a friend; bisa diajak ngobrol, ketawa, selanjutnya ya, bodo amat. kalau mau dinikahin ya terserah. 

tidak seperti teman, kenalan tak pernah melibatkan perasaan. kalau udah melibatkan perasaan berarti kenalan sudah naik level menjadi teman. kalau udah melibatkan perasaan, uang bulanan, dan penghasilan tambahan, berarti udah naik level lagi menjadi pasangan. upgrade level. kenalan itu cuma seperlunya dan secukupnya saja. nggak lebih. yang lebih sepertinya cuma berat badan gue, fico, sammy not a slim boy, dan ivan gunawan. dan Yang tidak ketinggalan keuangan yang tidak seimbang: pengeluaran LEBIH besar daripada pemasukan. Eek. Jengkol lebih besar dari pohonnya <-- istilah.

sedangkan teman itu mengerti keadaan, menolong tanpa dimintai tolong, dan banyak hal kecil lain yang tak terungkap di dinding pertemanan. 

susah ngejelasin teman itu seharusnya kaya gimana, tapi rasa2nya gue taulah mana yang bisa dijadiin teman, mana yang hanya sebatas kenalan, dan mana yang bisa diajak jadian. ciyeee.   

ini cuma dari sudut pandang gue ya, tanpa teori yang jelas, namun gue rasa ini masuk akal kalau kita punya otak buat mikir. bahkan untuk hal yang nggak penting. menurut kalian ini penting nggak sih?... 


sebelumnya gue juga pernah mengkotak2kan mana teman, mana sahabat, dan mana pacar. yang mana pacar itu sampai sekarang juga tak kunjung datang. pacar kok ditungguin? dicari! ambil pacar orang! nikahin! emaknya nikahin kalau perlu! 

kalau perlu aja ya, gaes, kalau nggak perlu2 banget ya nggak usah. gitu aja kok nyanyiin lagu raisa.. piye to nduk?

sok asik banget ya gue? memilih2 teman, mengkotak2an orang yang gue kenal, dll. gue begini karena gue rasa ini penting buat kehidupan gue. oleh karena itulah. kepentingan hidup orang kan beda beda. emangnya lo bisa hidup tanpa pacar? begayalah engkau taik. "aku nggak bisa hidup tanpa kamu, sayang"... dua minggu kemudian putus, terus meninggal. emangnya lo bisa bernafas dalam air? nggak kan?! sama! gue juga nggak bisa bernafas dalam air! itu cuma bisa2nya orang aja yang ngatain gue paus darat!

setidaknya gue nggak meng-kotak2-kan harapan, kayak kamu. meng-kotak2-kan harapan kepada setiap orang yang datang. cuih. kamu pikir kamu itu siapa? hah? mau nggak jadi pacar saya? 

gue percaya semua 'misi' ini sudah diatur oleh si pembuat 'game'. gue harus nyelesain stage by stage sampai akhirnya gue harus menang atau mati. 

"terus apa maksudnya kamu nulis ini?" 

nggak apa-apa, cuma buat evaluasi diri sahaja. sudah pantas atau belum gue ini jadi..... calon menantu bapak. saya siap membahagiakan, dan melindungi  dan menghabisi harta bapak. wuahaha. anak bapak. sungguh. 

saya memang belum pernah manjat pohon kelapa yang ada sarang lebahnya, pak. tapi kalau anak bapak nyangkut di atasnya saya akan.... mention, telfon, dan bbm ketua lebah untuk memerintahkan semua anak buahnya  agar tidak menggigit anak bapak. saya sayang anak bapak. Anak bapak aja yang keterlaluan; lebih sayang orang yang sering nyakitin dia dibanding saya, orang yang selalu bikin dia ketawa kejang2. Ada loh, pak, ketawa kejang2. Serius. 

saya juga akan panggil pemadam kebakaran buat bantuin anak bapak turun dari pohon kelapa berlebah itu. 

itu saja, pak. 

setidaknya saya akan berusaha sebisa saya, dan tidak akan bertingkah konyol dalam keadaan panik; seperti memanjat pohon kelapa dengan postur 'big show' yang saya punya ini. kalau nanti saya jatuh pas sedang manjat pohon kelapa, kan anak bapak juga yang nangis. emang bapak mau, lihat anak bapak nangis? tega bapak? bapak macam apa kamu ini, nak?! ((( bapak macam apa kamu ini, nak ))) 

terimakasih, pak. jawabannya saya tunggu via email paling lambat seminggu setelah postingan ini dibuat.

jangan salah pilih, pak. pilih saya, nomor urut 7! sudah terbukti mengabdi kepada masyarakat dan mendengar keluhan rakyat. 



#FOREVERALONE

14 comments:

  1. Jiah ancur banget tulisannya sampai2 saya mesti bacanya kenceng biar gampang dicerna - kayak makanan bae.... tapi menghibur bro1 lanjutkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue juga kadang gak ngerti gue nulia apaan. Hahaha. Thx udah mampir brow.

      Delete
  2. Iya menghibur, pasti diri sendiri juga terhibur

    ReplyDelete
  3. Kak, kak, ini nulis pake kecepatan berapa? Jomblo yakak? *eh. :"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa hubungannya kecepatan sama jomblo? -___- jelas2 iya. Wuahaha

      Delete
  4. ciah jomblo banget tulisannya ._. tapi menghibur kok, jadi pertahankan agar tetap jomblo biar bisa menghibur orang lain yang mungkin lagi jomblo juga -__*

    ReplyDelete
  5. This is kocak bin koplak. Lo punya potensi men buat nulis humor, tp di konsistensiin aja topiknya. Hihi,, nyampur kyk gado2 campur sup buah.

    Oh iya pengen nanya, hubungan gambar ulang tahun dan manjat phon apa yey? Wkwk

    Jgn lupa mampir di rumah baruku ya
    www.hardyzhu.blogspot.com

    ReplyDelete
  6. Jones, jomblo ngenes :v

    ReplyDelete

pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak setelah membaca. semoga kita masuk surga.ingat, ini kolom untuk komentar, bukan untuk ninggalin jejak.

Powered by Blogger.