Doktrin - Doktrin Berhabaya Dari Apa yang Kita Dengar, Lihat, dan Baca
hai.. Saye bukan Upin! ini laptop temen saye, randi, bukan Ipin. ini bukan kisah Upin, Ipin dan kawan kawan. haiii...
Seminggu terakhir ini, setiap sore gue merasa sangat terhibur menonton serial animasi upin & ipin di MNC TV (sensor lah, taik. bodo amat) dan tengah malam, lanjut streaming upin & ipin di youtube (you know lah, operator seluler indonesia kan lagi gencar-gencarnya bikin program #Maribegadang). kenapa nonton upin ipin? gue dijebak, akhirnya ketagihan. gue takut kalau seandainya besok-besok udah nggak bisa lagi nonton upin ipin, gue bakal kejang-kejang, mulut berbusa, dan berakhir di panti gading. maksudnya panti rehabilitasi. panti rehabilitasi orang-orang yang kecanduan nonton kartun. tak ada gading yang tak retak, termasuk gading martin. horror. yah, setidaknya upin ipin jauh lebih baik daripada film-film hentai.
yang akan gue sampaikan ini hanyalah pendapat gue pribadi. silahkan tidak setuju, tapi jangan salah paham. "Apa yang ingin kamu tulis, gak usah ngikutin apa yang mau orang lain baca. Menulis itu tentang kebebasan." - (adis, travel bologger)
menurut gue doktrin yang disampaikan dalam film upin ipin itu sangat baik untuk ditonton semua umur. seting, penokohan, karakter, semuanya nyata dan ada disekitar kita.
Karakter:
Upin & Ipin, dua anak kembar nakal yang nakal sewajarnya anak kecil nakal.
Kak Ros, kakak yang sering memarahi adiknya karena memang ingin melindungi, dan merasa bertanggung jawab.
Opa, figur nenek yang selalu memberi nasehat, dan pengetahuan ke cucu-cucu nakalnya. banyak sekali pesan moral yang silahkan kalian tonton sendiri.
Mail, kreatif, lihai melihat peluang usaha. due singgit.
Mei-mei, pintar, dan sok cantik.
- dll.
Sering diceritakan bahwa untuk mendapatkan uang, Upin dan Ipin bekerja (kadang) membantu Mail berjualan apa saja, yang penting 'due singgit' asal tak rugi. ah, pokoknya kalau kalian nonton, ngerti deh. gue nggak melihat adanya unsur pembodohan yang mereka tampilkan.
BANDINGKAN DENGAN yang ditampilkan FTV,
Majikan yang jatuh cinta kepada supirnya, anak orang kaya yang mengejar cinta penjual martabak. broh, hayolah, ini bukan soal romantis, kita ini harus realistis. belum lagi orangtua yang memaksa anaknya berpacaran. hal-hal seperti ini kalau dicerna otak-otak dangkal abege labil kan bahaya. padahal kan, pacaran itu...
ACARA GOSIP: liputan kegiatan selebritis yang sangat nggak penting banget karena hampir semua orang juga ngelakuin hal yang sama. membuka aib orang untuk digunjingkan. jika menggunjingkan aib orang adalah kebahagiaan mereka, apa nggak ada hal lain di dunia ini yang bisa membuat hidup mereka bahagia. silet lah, insert lah, obsesi lah, kiss lah, cek & ricek, pose.. eh kok gue tau ya? gugling begok!
BERITA: welcome to indonesia, dimana berita prestasi hanya di anggap hiburan semata, sementara kasus korupsi dan kriminal adalah 'prestasi' publik yang harus diberitakan berulang-ulang sampai berganti siapa yang jadi tersangka. #logikaberitatelevisi. belum lagi berita-berita dari stasiun televisi yang pemiliknya haus kekuasaan. beritanya condong menyudutkan lawan politik, pencitraan besar-besaran. dimana lagi bisa kami temukan kata 'netral' selain di grup band?.
REALITY SHOW joget-joget: joget satu, joget semua. latah.
SINETRON: drama.. drama.. drama.. gue heran. di sinetron, sekeras apapun lo ditabrak mobil, pasti kepala lo di perban. mana alur ceritanya ngawur, nggak selesai selesai. kapalo aya e gak e nyo.
"ya, kalau nggak suka kan tinggal pindah channel, remote kan kita yang pegang, bukan ibunya bintang bete."
masalahnya bukan sesederhana "kalau nggak suka, unfollow!". ini doktrin. pola pikir. merubah kebiasaan. kepribadian. dll. Doktrin-doktrin nggak beres itu sebenarnya didapat dari idola yang nggak bener juga. jadi lebih baik kita 'selami' dulu idola kita itu sebelum terdoktrin lebih jauh. mudah kok, cari idola yang tidak merusak NORMA, BUDAYA, dan AGAMA. nggak perlu lah dijelasin. coba sesekali otaknya dipakai, ya.
sekian dan banyak amek,
ttd, @aperiandi
saya setuju soal upin ipin, banyak pesan moral yang terkandung dalam animasi itu, dan juga lucu, lucu banget, sampe ngakak guling", haha..
ReplyDeletedan kadang saya suka jengah juga dengan siaran televisi di indonesia sekarang, nggak pagi siang malam joget" semua, iya sih hiburan, tapi kan nggak harus selalu joget" yang ditampilin, apalagi nampilin paha, aduuh..
tapi kalau kita ngasih solusi buat pertelevisian indonesia, sebenernya bakal didenger nggak ya? apa hanya rating ya yang diutamain? :/
eh ya salam kenal ya :)
kita sebenarnya bisa nampilin kartun yg juga mendidik. tapi para petinggi media pasti gak mau. karena rating dan share nya rendah.
ReplyDeletedan ftv, ya ampun. telenovela modern. malah lebih bagus telenovela jaman dulu.
di tempat gue sih, doktrin begituan ga bakal ngaruh.... jangankan sinetron, berita aja ga ditonton... lampunya aja ga nyala, tukang PLN-nya aja ga ngalirin listrik #akurapopo
ReplyDeleteSaya setuju banget. Televisi kita kebanyakan sudah rusak sama acara-acara yang tak penting macam goyang-goyang cuci cuci jemur jemur -__- tak penting banget, belum lagi acara sinetron yg banyak banget plagiat karya luar negeri. ironis.
ReplyDelete