Minoritas Touchdown at Titik Jenuh

'Menulislah ketika suaramu tak didengar. Menulislah ketika pendapatmu dibantahkan. Menulislah ketika idemu diabaikan.' - @takdos


gue sedikit kecewa dan merasa sedih ketika membaca quote barusan. yah, the power of writing. kecewa ini dipersembahkan oleh karena gue selalu berada dalam kondisi minoritas. selalu mempunyai asumsi berbeda di setiap pembicaraan. tapi dengan ke-minorotas-an inilah gue bisa berkarya, gue bisa menyampaikan apa yang gue rasakan sebenarnya.

"apa sih?", sinismen dan tempe-ramen sering bilang kata-kata ini ke gue.

ide gue di skip gitu aja oleh para manusia yang tidak manusiawi. entah sudah berapa kali omongan yang gue anggap penting tak didengar, entah berapa kali pendapat gue di anggap kentut yang nggak bau, padahal suaranya udah kayak AK47. entah berapa kali pula ide segar gue diabaikan. KAMPRET LAH!! 


kekecewaan gue terhenti karena gue bisa "bersuara cuap cuap tur..kutur..tur..kutur.." dengan tulisan. yah, emang lebih mirip suara kicau burung yang nggak jelas, sih.


gue selalu menghargai setiap ide, mendengarkan dan merespon pertanyaan, dan menjawab semampu gue. seenggaknya gue tetap menjadi silent reader dan "muncul" ketika gue ketemu jalan untuk mulai merespon setiap pertanyaan yang nggak bisa gue jawab. bisa jadi juga sih, kalau cara penyampaian gue yang salah. tapi menurut gue tetap "orang kebanyakan cenderung menilai cara penyampaian daripada apa makna dari apa yang disampaikan". gue setuju dengan pendapat pandji di buku 'merdeka dalam bercanda'-nya.

apakah kalian tidak bahagia sedikitpun ketika muncul suatu komunikasi baru yang berbeda dari apa yang kalian pikirkan? gue heran. gue sangat senang jika ada pendapat yang sama sekali belum terlintas di pikiran gue. lagi dan lagi gue me-minorotas-kan diri. yaaakkk.. dengan menjadi minoritas, gue bisa bahagia. 

kejadian seperti ini biasanya sering gue alami ketika bergabung di forum/komunitas online. nggak semua orang di komunitas/forum online juga, sih, yang masuk daftar '7 tipe orang nyebelin di forum online versi on teteh spot', cuma kebanyakan dari yang udah gue alami, ya begitcuh...

gue udah berusaha semaksimal mungkin untuk merespon suatu hal dengan kata-kata manis dan dibalas dengan diacuhkan. misal:

pembuka topik: eh, ini gimana caranya biar tali beha tetangga gue nggak putus kalau kejepit gigi buaya?
penjawab 1: coba lo kasih balsem di pinggiran karet beha nya :D
gue: coba lo bilangin "nggak usah pakai beha kenapa?" aja. hehehe
pembuka topik: udah  gue kasih balsem. eh, anaknya malah minta adik. wkwkwk.
gue: wah, gawat itu, bro. jangan di terusin. hehehe
penjawab 1: jangan, bro, adiknya nanti mirip sama lo, kan kasian suaminya. hahaha
pembuka topik: iya, nih, penjawab 1. ini lagi *bla bla bla bla*
penjawab 1: *bla bla bla bla*
penjawab 2: *bla bla bla bla*
pembuka topik: penjawab 2: *bla bla bla bla*
penjawab 2: *bla bla bla bla*
gue: *bla bla bla*

dan seterusnya, gue tetap nggak dapat tanggapan dari siapapun. kalaupun ada, gue cuma dapat ke-sinis-an mereka semua. temperamen. 

setelah sekian lama diacuhkan, diabaikan, dan tidak dianggap, yah, namanya juga masih manusia, akhirnya gue sampai juga di TITIK JENUH. kejenuhan gue kali ini beralasan. setidaknya gue bisa lebih bahagia karena:  

gue udah nggak bisa menjadi pendendam. gue terlalu berharga untuk itu. gue cuma ingin kasih pembuktian ke semua. dan bersyukur dari apa yang udah gue dapatkan; sekali pun itu kekecewaan yang juga tak ternilai harganya di kurs mata uang internasional.

cukup terimakasih untuk semua ilmu yang udah gue dapat atas apa yang telah kalian beri dari sikap acuh yang gue translate ke 'apa artinya untuk gue', dan terimakasih juga atas dukungan secara tidak langsung dari semua yang udah "memaksa" gue berkarya secepat mungkin. TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA.   

"jangan nyuekin orang kalau nggak mau dicuekin"-pun terdengar bulshit ketika gue mengalami hal ini. gue udah merespon semuanya dengan baik, balasannya tak sesuai dengan quote bulshit yang pernah gue pikirin itu. 

jujur, gue sedih nulis ini :')

sumber gambar 1: ini
sumber gambar 2: ini

4 comments:

  1. TErimaksih infonya berkuliatas bermanfaat untuk disimak
    ditunggu artikel lainnya gan . . . :D

    Tips luar biasa dijamin bermanfaat
    Bagi anda yang ingin tahu silahkan
    Berkunjung
    kesini
    kesini juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. robot kau aku telan nantik lim. kampret. hahaha

      Delete
  2. gue sedih baca ini... :(

    sabar ya pri... ALL IS WELL......

    gue juga pernah merasakan jadi kaum minoritas, yang sama sekali dianggap gak penting. tapi prestasilah yang bisa menjadikan gue dari minoritas jadi yang paling bersinar. ehehe.. semangat di.... lo bisaa.... pasti..


    Semoga bukan komunitas kece JB yahh itu.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. gue juga masih percaya dengan menjadi minoritas, gue bisa lebih dari yang lain. makasih, cup. tentunya bukan atas nama komunitas gue nulis ini. ini teruntuk oknum2 tertentu. :D

      Delete

pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak setelah membaca. semoga kita masuk surga.ingat, ini kolom untuk komentar, bukan untuk ninggalin jejak.

Powered by Blogger.